Beberapa non-muslim menanyakan kisah Salim yang
mendapatkan susuan dari Sahla. Siapakah sebenarnya Salim? Mengapa Salim diberikan air susu oleh Sahla
(istri Abu Hadhaifa)? Lewat apa dia diberikan air susu? Pertanyaan-pertanyan tersebut akan dibahas ditulisan ini.
Untuk menjelaskan pertanyaan tersebut marilah kita melihat hadist-hadist berikut ini:
Siapakah Salim dan apa tujuan Rasulullah menganjurkan Sahla menyusuinya?
Untuk menjelaskan pertanyaan tersebut marilah kita melihat hadist-hadist berikut ini:
"Aisyah bercerita tentang Salim, seorang budak yang dimerdekakan oleh Abu Hudhaifa, tinggal bersama dia (Abu Hudhaifa) dan keluarganya di rumah. Dia [Sahla, red], anak dari Suhail, datang kepada Nabi dan berkata:, "Salim sudah mengalami (pubertas) seperti laki-laki dewasa dapatkan, dan dia telah memahami apa yang mereka pahami, dan dia masuk ke rumah kami dengan bebas. Akan tetapi, saya merasa ada yang mengganggu perasaan Abu Hudhaifa (cemburu). Kemudian Rasulullah mengatakan kepadanya, susuilah dan kamu menjadi muhrim baginya. Dan perasaan (cemburu) Abu Hudhaifa menghilang. Dia kembali mengatakan saya sudah menyusuinya, dan apa yang ada di hati Hudhaifa (cemburu) telah hilang". (Hadist Bukhari, Buku 008, Nomo 3425).
Hadist lainnya:
“Abu Hudhaifa Ibn Utba Ibn Rabia, salah satu sahabat Rasulullah, yang ikut Perang Badar, mengadopsi Salim, Mawla dari Abu Hudaifa. Dia menganggapnya sebagai anaknya. Ketika Allah menurunkan ayat Alquran Surah Ak-Ahzab:5 “Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu..." Sehingga hubungan nasab ditelusuri melalui ayah kandung, bukan ayah angkat. Sahla Binti Suhayl, istri Abu Hudhaifa, salah seorang Bani Amr ibnu Luayy, datang ke Nabi Allah, berkata, “Rasulullah! Kami menganggap Salim anak kami dan dia datang menemui saya ketika saya tidak memakai hijab. Kami hanya mempunyai satu kamar, jadi bagaimana pendapatmu mengenai situasi seperti ini. Rasulullah mengatakan, “Susuilah dia lima kali (sehari) dan dia menjadi mahram karenanya. Dia kemudian melihat Salim sebagai anak angkatnya” (Muwatta of Malik, Hadith 1113)
Hadist lainnya:
Aisyah menceritakan bahwa Sahla bit Suhal datang ke Rasulullah dan mengatakan, Ya Rasulullah! Saya melihat wajah Abu Hudhayfa (kelihatan tidak senang) sewaktu Salim masuk (ke dalam rumah) padahal dia sekutu /pendukung kami. Rasulullah mengatakan, susuilah dia. Dia menjawab: Bagaimana saya dapat menyusuinya sementara dia sudah tumbuh dewasa. Rasulullah tersenyum dan mengatakan saya sudah tahu bahwa dia masih muda. (Sahih Muslim, No. 1453)
Hadist lainnya:
Aisya, menceritakan bahwa Sahla binti Suhail binti Amr datang menghadap Rasulullah dan mengatakan: Rasulullah, Salim (budak yang dibebaskan Abu Hudhaifa) tinggal dengan kami di rumah kami, dan dia sudah mencapai (puber) sebagaiman laki-laki dewasa mengalami, dan telah tahu mengenai pengetahuan (seksual) seperti laki-laki dewasa pahami. Maka dia (Rasulullah) mengatakan: susui dia sehingga dia menjadi tidak sah (untuk menikah dengan Sahla). (Sahih Muslim, Hadist 2636)
Penjelasan Hadist
Salim sewaktu masih kanak-kanak adalah seorang
budak, kemudian dia dimerdekakan oleh Abu Hudhaifa dan diadopsi sebagai anak.
Seiring waktu, turunlah ayat Alquran yang (Surah 33 ayat 5) yang membatalkan
adopsi anak. Setelah Ayat tsb turun yang diakui sebagai saudara adalah saudara
kandung dan saudara sesusuan. Mereka ini tidak bisa dinikahkan alias menjadi
Muhrim. Begitu juga anak susuan tidak sah menikah dengan ibu susuan karena ada
pertalian maternal.
Mengingat Salim sudah bertumbuh dewasa, dan dia tidak
pernah disusui oleh Sahla sehingga Salim bukan muhrim bagi Sahla. Kamar Sahla/Abu
Hudhaifa cuma satu sehingga otomatis ketika Salim “ngeloyor” masuk ke dalam
rumah dan pada waktu itu Sahla membuka jilbab atau hijabnya (bisa karena lagi
rileks, habis ber-makeup, setelah mandi, dst.), Salim bisa langsung melihat Sahla
tidak menggunakan hijab. Hal ini menimbulkan kecemburuan suami Sahla, Abu
Hudhaifa.
Hal ini sulit dilarang karena Salim sudah dari dulu tinggal
bersama mereka. Mengingat kondisi tersebut, Sahla berinisiatif menanyakan solusinya kepada Rasulullah.
Berangkat dari pandangan bahwa anak susuan memiliki hubungan maternal dengan
ibu susuannya maka Rasullah memberikan solusi ke Sahla untuk memberikan air
susu kepada Salim sehingga otomatis Salim akan menjadi Muhrim bagi Sahla.
Lewat apa air susu
diberikan?
![]() |
Source:http://us.images.detik.com |
Pertanyaannya adalah apakah Nabi Muhammad menyuruh
Sahla meneteki langsung Salim seperti persepsi beberapa non muslim? Mengingat
pada saat itu Salim sudah bertumbuh besar maka secara logikanya bukan perintah
tersebut yang dimaksudkan Nabi Muhammad. Hadist tersebut menggunakan kata أَرْضِعِيهِ
untuk menunjukkan apa yang harus Sahla
lakukan kepada Salim. Kata tersebut berasal dari kata رضاع (Radhha) yang artinya memberi makan bayi,
yang tidak selalu identik dengan menyusui (karena bisa juga berarti memberi
makan (biskuit, bubur dst) ke bayi.
Muhammad bin Abdullah meriwayatkan bagaimana Sahla
memberi air susu kepada Salim:
Muhammad bin Umar (Al-Waqidi) menceritakan kepada kami bahwa Muhammad bin Abdullah, keponakan Al-Zuhri, mengatakan kepadanya atas otoritas ayahnya, bahwa dia mengatakan “ Sejumlah air susu dikumpulkan dalam cerek atau gelas, dan Salim biasanya meminumnya setiap hari, lima kali sehari. Setelah ini, dia biasanya masuk (ke rumah Sahla) ketika kepalanya tidak menggunakan hijab. Izin ini berasal dari Rasulullah kepada Sahla binti Suhail." (Ibn Sa’d’s Tabaqat al-Kubra 8/271 dikutip dari Ibn Hajr in al-Isabah 4/11)
Kelonggaran Khusus untuk Salim
Memberi
air susu tujuannya untuk membuat Salim memiliki hubungan maternal dengan
Sahla, merupakan kasus yang khusus untuk Salim. Riwayat dari Ummu Salam sebagai
berikut:
Ummu Salam Istri Rasulullah, biasa mengatakan kepada semua istri Rasulullah, bahwa salah satu jenis pengangkatan anak ini tidak berlaku untuk mereka, dan mengatakan ke Aisya: Demi Allah, Kita tidak mendapatkan kelonggaran semacam ini oleh Rasulullah, hanya kepada Salim, dan tidak seorang pun diizinkan masuk ke rumah kami dengan jenis pengangkatan anak seperti ini dan kami tidak mengikuti cara [mengadopsi seperti Salim, red] ini. (Sahih Muslim, Hadith 2641)
Hal ini karena:
“Hubungan anak angkat terjadi hanya ketika air susu menjadi satu-satunya makanan buat anak kecil/bayi”. (Sahih Bukhari, Hadith 4712. Dikisahkan oleh Aisyah dari nabi)
Sebagai tambahan Al-Nawawi menulis “Semua sahabat, pelanjut
Rasulullah dan sarjana muslim dari berbagai penjuru dunia sampai hari ini
berketetapan bahwa “hubungan anak adopsi tidak diakui jika tidak sampai dua
tahun”. (Sharah al-Nawawi 5/182)
Catatan: Saya menerjemahkan hadistnya setepat mungkin. Jika anda menemukan hadist lain yang berkaitan dengan hadist di atas (ttg Salim) mohon di tuliskan linknya sehingga saya dapat memperbaharui tulisan ini.
Sumber:
- http://www.letmeturnthetables.com/2011/06/there-is-no-adult-breastfeeding-in.html
- http://gift2shias.com/2009/10/18/hdith-about-breastfeeding-explained.htm
ya cukup membantu nii
BalasHapusKalau menurut saya, alangkah lebih baiknya, jika tulisam mengenai bagaimana sahla menyusui salim dengan cara menuangkannya terlebih dahulu baru salim meminumnya, akan lebih baik jika dituliskan di awal postingan, agar para pembaca tidak salah sangka terlebih dahulu.
BalasHapusSetuju. Ada golongan kafir khususnya yang menggunakan hadist tersebut, terutamanya Umat Kristian, untuk mentohmah Nabi Muhammad SAW dan Islam umumnya.
HapusSejak kpn رضاع (menyusui) menjadi memberikan mkn bubur ,dll... jika menyusui di sebut memberi makan saya setuju, krn susu adalah mknan buat bayi di bawah umur balita.. tapi klo bubur, biskuit, dll disebut menyusui... tolong cek kamus bhs indo nya!! Sejak kpn berubah? Tidak ada mkn biskuit, bubur, dll disebut menyusui... krn menyusui tindakan dgn cara DIHISAP, menyusui kata dari susu, ya brati yg dinikmati susu... bknnya bubur,dll... diatas saya komen dgn cara dituang, tolong kasih buktinya ada kata dituang? Terima kasih #maafsayanyampah
BalasHapusBuka di google translete
Hapusأَرْضِعِيهِ artinya memang
Memberi MAKAN
Bukan
MENYUSUSI tetek
ko remaja harus dosusuin?
BalasHapusLihat di google translete
Hapusitu bukan buatan umat muslim
Harusnya memberi makan bukan MENYUSUI TETETEK
Bahan bacaan pengetahuan yg bagus,mungkin ada penjelasan dr ahli yang lain
BalasHapusAlhamdulilah...sejak kapan menyusui berubah makna menjadi memberi makan...menyusui prosesnya melalui dihisap...dikenyot....dan dilakukan berulang ulang sampai puas selama lima sampai sepuluh hari.????...kalo saya renungkan menjijikan....teks ayatnya juga tidak ada yg menunjukan memberi makan atau memerahnya sprti sapi baru diminum....tapi jelas dg kata menyusui..jadi mana yg harus diikuti teks alquran ato keterangan hadist atau pendapat sarjana atau ustad.....mohon petunjuk...
BalasHapusCukup jelas menjelasan hadist tsb bahwa yg dimaksud menyusui adalah mengumpulkan air susu dan meminum air susu yg sdh terkumpul susu tsb, bukan menyusui dg cara menghisap.. memang umat kristen sellu menyerang umat Islam dg mengatakan dibolehkan menyusui bagi pria dewasa tanpa melihat konteknya...pikiran mereka ngeres dan sllu menjelekkan Islam
BalasHapusJawaban ngawur, pembelaan bener sih hahaha jelas2 di suruh netein, mana ada sahla punya air susu lg?? khan dia lg ga bunting hahaha gblk
BalasHapusBest eCOGRA Sportsbook Review & Welcome Bonus 2021 - CA
BalasHapusLooking for an eCOGRA Sportsbook poormansguidetocasinogambling.com Bonus? At this eCOGRA Sportsbook review, we're www.jtmhub.com talking about a https://deccasino.com/review/merit-casino/ variety herzamanindir.com/ of ECCOGRA sportsbook promotions. 바카라 사이트
Buka di google translete
BalasHapusأَرْضِعِيهِ artinya memang
Memberi MAKAN
Bukan
MENYUSUSI tetek